Ciri Ciri Diterimanya Ibadah Puasa Ramadhan

 Ciri Ciri diterimanya Ibadah Puasa Ramadhan

Berikut ini adalah tulisan intisari kajian Islam dari Pengajian Majelis Ta’lim yang di sampaikan oleh:  

Dr. Tgk. H. Amri Fatmi, Lc., MA. 

Dengan tema:

Ciri-Ciri Diterimanya Ibadah Puasa Ramadhan: Membiasakan Amal-amal Kebaikan Setelahnya

Pendahuluan

Puasa Ramadhan adalah ibadah yang agung, yang mendidik jiwa untuk tunduk kepada Allah SWT. Namun tanda diterimanya puasa Ramadhan tidak berhenti hanya saat bulan itu berlalu, melainkan ditandai dengan konsistensi amal setelahnya. Sebagaimana para salaf berkata:

ثواب الحسنة الحسنة بعدها

“Balasan dari sebuah kebaikan adalah kebaikan setelahnya.”

Bila setelah Ramadhan, seorang hamba masih tetap istiqamah dalam amal ibadah yang biasa ia kerjakan di bulan Ramadhan, maka itu tanda bahwa puasanya diterima.

1. Melanjutkan Puasa dengan Puasa Syawal

Dalil:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

(HR. Muslim, no. 1164)

Artinya: “Barang siapa berpuasa Ramadhan lalu diikuti dengan enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.”

Keterangan:

Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa ini merupakan bentuk keberlanjutan dari amal Ramadhan, dan merupakan tanda diterimanya amal tersebut.

2. Membiasakan Membaca Al-Qur’an

Dalil:

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ

(QS. Al-Baqarah: 185)

Dan sabda Nabi SAW:

 اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

(HR. Muslim)

Artinya: “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang memberi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.”

Keterangan:

Mereka yang mencintai Al-Qur'an di bulan Ramadhan, akan terus menjadikannya sebagai sahabat setelahnya. Imam Ibnul Qayyim dalam Zad al-Ma’ad menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah makanan ruh yang harus terus dikonsumsi.

3. Menjaga Qiyamullail (Shalat Malam)

Dalil:

 كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ ٱلَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ، وَبِٱلْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

(QS. Adz-Dzariyat: 17-18)

Dan sabda Rasulullah SAW:

 أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

(HR. Muslim)

Artinya: “Shalat terbaik setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”

Keterangan:

Kebiasaan tarawih dan tahajjud di bulan Ramadhan seharusnya berlanjut walau hanya dua rakaat sebagai bentuk istiqamah.

4. Terus Bersedekah dan Peduli Sesama

Dalil:

 إِن تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ

(QS. At-Taghabun: 17)

Sabda Nabi SAW:

 الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ

(HR. Tirmidzi)

Keterangan:

Rasulullah SAW dikenal paling dermawan terutama di Ramadhan. Maka ciri diterimanya ibadah adalah terusnya semangat berbagi setelahnya.

5. Memilih Lingkungan dan Teman yang Shalih

Dalil:

 ٱلْأَخِلَّآءُ يَوْمَئِذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلْمُتَّقِينَ

(QS. Az-Zukhruf: 67)

Sabda Nabi SAW:

 الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Keterangan:

Teman sangat memengaruhi keberlangsungan ibadah. Pasca Ramadhan, bertemanlah dengan orang yang bisa menjaga semangat ibadah.

6. Rutin Menghadiri Majelis Ilmu

Dalil:

 وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةًۭ ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍۢ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌۭ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ

(QS. At-Taubah: 122)

Sabda Rasulullah SAW:

 مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

(HR. Muslim)

Keterangan:

Ilmu adalah penuntun amal. Majelis taklim adalah ladang ruhani yang akan terus menghidupkan hati yang dilatih di bulan Ramadhan.

Kesimpulan

Ibadah Ramadhan akan diterima jika setelahnya seorang hamba:

1. Melanjutkan dengan puasa Syawal dan lainnya.

2. Terus membaca Al-Qur’an.

3. Menjaga shalat malam.

4. Gemar bersedekah.

5. Memilih teman yang baik.

6. Mengikuti majelis ilmu.

Rujukan Kitab:

Syarh Shahih Muslim – Imam Nawawi

Zad al-Ma’ad – Ibnul Qayyim al-Jauziyyah

Fath al-Bari – Ibn Hajar al-Asqalani

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

Tafsir Ibnu Katsir – Ibnu Katsir

Redaksi: Islamic tekhno tv.com


Posting Komentar untuk "Ciri Ciri Diterimanya Ibadah Puasa Ramadhan"