Ciri-Ciri Diterimanya Ibadah Puasa Ramadhan oleh Allah SWT
Puasa Ramadhan merupakan salah satu kewajiban utama bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat. Namun, tidak semua puasa yang dilakukan diterima oleh Allah SWT. Terdapat beberapa tanda atau ciri yang menunjukkan diterimanya ibadah puasa seseorang. Berikut adalah penjelasannya disertai dalil, pandangan ulama, dan rujukan kitabnya.
1. Bertambahnya Ketakwaan
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Para ulama menyebutkan bahwa ciri utama diterimanya puasa adalah meningkatnya ketakwaan setelah Ramadhan. Jika seseorang semakin rajin beribadah, menjauhi maksiat, dan lebih dekat kepada Allah SWT, itu adalah tanda puasanya diterima.
2. Konsistensi dan Istikamah dalam Amal Kebaikan Setelah Ramadhan
Salah satu tanda diterimanya ibadah adalah tetapnya kebiasaan baik setelah bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
"Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara kontinu (terus-menerus) meskipun sedikit." (HR. Bukhari & Muslim)
Jika setelah Ramadhan seseorang tetap melaksanakan shalat malam, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berpuasa sunnah, itu adalah indikasi bahwa puasanya diterima.
3. Bertambahnya Rasa Ikhlas dan Jujur dalam Beribadah
Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa salah satu ciri ibadah yang diterima adalah meningkatnya keikhlasan dan kejernihan hati dalam beribadah. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
"Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari & Muslim)
4. Meningkatnya Akhlak dan Kesabaran
Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih kesabaran dan memperbaiki akhlak. Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَسْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ
"Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, maka janganlah ia berkata-kata kotor dan jangan pula bertengkar. Jika seseorang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia mengatakan: ‘Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa.’" (HR. Bukhari & Muslim)
Jika setelah Ramadhan seseorang menjadi lebih sabar, pemaaf, dan tidak mudah marah, itu adalah tanda ibadahnya diterima.
5. Dijauhkan dari Dosa dan Kemaksiatan
Imam Ibn Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Madarij as-Salikin menjelaskan bahwa ibadah yang diterima akan menjauhkan seseorang dari kemaksiatan dan dosa. Allah SWT berfirman:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar." (QS. Al-Ankabut: 45)
Hal ini berlaku juga untuk puasa. Jika seseorang setelah Ramadhan masih suka berbuat dosa, maka perlu introspeksi apakah puasanya diterima atau tidak.
6. Doa dan Istighfar Senantiasa Dilakukan
Ulama seperti Imam As-Sa’di dalam tafsirnya menyatakan bahwa salah satu tanda ibadah yang diterima adalah semakin banyaknya seseorang berdoa dan memohon ampunan kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
Jika seseorang semakin banyak beristighfar setelah Ramadhan, maka itu tanda puasanya diterima.
Kesimpulan
Tanda diterimanya puasa Ramadhan dapat dilihat dari peningkatan ketakwaan, konsistensi dalam ibadah, keikhlasan, peningkatan akhlak, dijauhkannya dari dosa, serta semakin banyaknya doa dan istighfar. Para ulama sepakat bahwa jika seseorang tetap istiqamah dalam kebaikan setelah Ramadhan, itu adalah bukti nyata bahwa puasanya diterima.
Rujukan Kitab
1. Tafsir Ibnu Katsir - Ibnu Katsir
2. Ihya Ulumuddin - Imam Al-Ghazali
3. Madarij as-Salikin - Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
4. Tafsir As-Sa’di - Abdurrahman As-Sa’di
5. Shahih Bukhari dan Shahih Muslim
Semoga kita termasuk orang-orang yang puasanya diterima oleh Allah SWT dan menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadhan. Aamiin.
Redaksi : Islamic tekhno tv.com
Posting Komentar untuk "Ciri Ciri Diterimanya Ibadah Puasa Ramadhan Oleh Allah SWT"