AMALAN PEKERJAAN, USAHA, DAN PROFESI DI DUNIA SEBAGAI AMAL SHALIH DAN JARIYAH AKHIRAT
Pendahuluan
Dalam Islam, setiap pekerjaan, usaha, dan profesi yang dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai dengan syariat dapat menjadi amal shalih yang mendatangkan pahala serta menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya di akhirat. Allah SWT menciptakan manusia dengan tugas utama untuk beribadah kepada-Nya sebagaimana firman-Nya:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ibadah dalam Islam tidak hanya terbatas pada ritual seperti shalat dan puasa, tetapi juga mencakup setiap aktivitas kehidupan, termasuk pekerjaan dan profesi, selama dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Dalil-dalil Tentang Pekerjaan Sebagai Amal Shalih dan Jariyah
1. Bekerja Sebagai Bentuk Ibadah
Dalam Islam, bekerja untuk mencari nafkah yang halal bagi diri sendiri dan keluarga adalah bagian dari ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ كَسْبِ يَدِهِ
"Sesungguhnya sebaik-baik makanan yang dimakan seseorang adalah dari hasil usahanya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Dawud juga makan dari hasil usahanya sendiri." (HR. Bukhari no. 2072)
2. Amal Jariyah dalam Profesi dan Pekerjaan
Salah satu amal yang tidak terputus pahalanya setelah seseorang meninggal adalah ilmu yang bermanfaat dan sedekah jariyah. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim no. 1631)
Dalam konteks pekerjaan dan profesi, seseorang yang mengajarkan ilmu, membangun fasilitas umum, atau melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi banyak orang akan mendapat pahala yang terus mengalir.
3. Keutamaan Bekerja dengan Niat yang Benar
Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa pekerjaan yang dilakukan dengan niat mencari ridha Allah akan bernilai ibadah. Dalam hadits lain beliau bersabda:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
"Tidak ada seorang pun yang memakan makanan lebih baik daripada memakan dari hasil kerja tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Dawud juga makan dari hasil kerja tangannya sendiri." (HR. Bukhari no. 2072)
Pendapat Para Ulama
1. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa pekerjaan yang halal adalah bagian dari kesempurnaan ibadah kepada Allah. Beliau menekankan bahwa setiap profesi yang dilakukan dengan kejujuran dan ketulusan akan menjadi amal shalih.
2. Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu' menyebutkan bahwa seseorang yang bekerja dengan niat memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya serta membantu sesama, maka pekerjaannya akan menjadi amal yang berpahala.
3. Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ al-Fatawa menegaskan bahwa bekerja dan berusaha untuk kebaikan umat adalah bagian dari jihad fi sabilillah. Jika seseorang memiliki profesi yang bermanfaat bagi orang lain, maka itu menjadi sedekah yang berkelanjutan.
Contoh Pekerjaan yang Menjadi Amal Jariyah
1. Guru dan Pengajar
Ilmu yang diajarkan kepada murid akan menjadi amal jariyah selama ilmu tersebut masih diamalkan oleh orang lain.
2. Dokter dan Tenaga Medis
Menyelamatkan nyawa dan membantu kesembuhan orang lain adalah bagian dari sedekah yang pahalanya terus mengalir.
3. Pengusaha yang Berkontribusi kepada Masyarakat
Pengusaha yang membuka lapangan kerja dan membantu ekonomi masyarakat mendapatkan pahala dari setiap manfaat yang diterima oleh orang lain.
4. Arsitek dan Pekerja Konstruksi
Membangun masjid, sekolah, atau fasilitas umum yang bermanfaat bagi banyak orang adalah sedekah jariyah yang terus mengalir pahalanya.
5. Petani dan Pekerja di Sektor Pertanian
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلَا دَابَّةٌ وَلَا طَيْرٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ
"Tidaklah seorang Muslim menanam suatu tanaman, lalu dimakan oleh manusia, binatang, atau burung, kecuali itu menjadi sedekah baginya." (HR. Muslim no. 1552)
Kesimpulan
Setiap pekerjaan, usaha, dan profesi yang dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai dengan syariat Islam dapat menjadi amal shalih dan bahkan amal jariyah. Dengan bekerja secara halal, seseorang tidak hanya memenuhi kebutuhan duniawinya tetapi juga memperoleh pahala yang terus mengalir di akhirat.
Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk senantiasa menjaga niat dalam bekerja, memilih profesi yang halal, dan berusaha memberikan manfaat bagi orang lain agar pekerjaan tersebut menjadi investasi pahala yang tidak terputus.
Kitab dan Buku Rujukan
1. Al-Qur'an dan Terjemahannya
2. Shahih Bukhari dan Shahih Muslim
3. Ihya Ulumuddin – Imam Al-Ghazali
4. Al-Majmu' – Imam An-Nawawi
5. Majmu’ al-Fatawa – Ibnu Taimiyyah
6. Fiqh al-Ibadat – Dr. Wahbah Az-Zuhaili
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk menjadikan pekerjaan dan profesi sebagai ladang amal shalih dan jariyah. Wallahu a’lam.
Redaksi : Islamic tekhno tv.com
Posting Komentar untuk "PEKERJAAN PROFESI JADI AMAL SHALIH DAN JARIYAH"