Hakikat Idul Fitri dan Amalannya

Hakikat idul Fitri dan Amalannya.
by. ust.Bustami Ahmad, S.Ag.,M.Pd

Hakikat Idul Fitri Setelah Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan: Makna, Amalan, dan Dalil-Dalilnya

Pendahuluan

Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Hari raya ini merupakan momen kembalinya seorang Muslim kepada fitrah, yaitu keadaan suci seperti saat baru dilahirkan. Idul Fitri juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk mempererat silaturahmi, saling memaafkan, serta memperbanyak amal kebaikan.

Makna Idul Fitri

Secara bahasa, Idul Fitri (عيد الفطر) berasal dari kata 'Id (عيد) yang berarti ‘kembali’ dan Fithr (فطر) yang berarti ‘berbuka’ atau ‘suci’. Dengan demikian, Idul Fitri mengandung makna kembali kepada kesucian setelah menjalani latihan spiritual selama bulan Ramadhan.

Dalam hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: "لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ" (رواه البخاري ومسلم)

Artinya: “Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Amalan-Amalan di Hari Idul Fitri

1. Mandi dan Berpakaian Rapi

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:

"كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى" (رواه ابن ماجه)

Artinya: “Nabi ﷺ biasa mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Ibnu Majah)

2. Menunaikan Zakat Fitrah

Rasulullah ﷺ bersabda:

"فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ" (رواه أبو داود)

Artinya: “Rasulullah ﷺ mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud)

3. Shalat Idul Fitri

Dari Ummu Athiyyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

"أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَنْ نُخْرِجَ فِي الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَالْحُيَّضَ فَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ وَيَعْتَزِلْنَ الْحُيَّضُ الْمُصَلَّى" (رواه البخاري ومسلم)

Artinya: “Rasulullah ﷺ memerintahkan kami untuk mengajak keluar wanita-wanita yang belum menikah, gadis-gadis pingitan, dan wanita haid untuk menyaksikan kebaikan dan doa kaum Muslimin. Wanita haid hanya tidak ikut shalat.” (HR. Bukhari & Muslim)

4. Saling Memaafkan dan Silaturrahmi

Islam mengajarkan pentingnya mempererat ukhuwah Islamiyah dengan saling memaafkan. Allah SWT berfirman:

"وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ" (النور: ٢٢)

Artinya: “Dan hendaklah mereka memaafkan serta berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampuni kamu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nur: 22)

5. Memperbanyak Takbir

Allah SWT berfirman:

"وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ" (البقرة: ١٨٥)

Artinya: “Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:

"أن النبي ﷺ كان يخرج يوم الفطر فيكبر حتى يأتي المصلى وحتى يقضي الصلاة فإذا قضى الصلاة قطع التكبير" (رواه ابن أبي شيبة)

Artinya: “Nabi ﷺ keluar pada hari Idul Fitri, lalu bertakbir hingga tiba di tempat shalat dan hingga shalat selesai. Setelah shalat, beliau menghentikan takbir.” (HR. Ibnu Abi Syaiban

Pandangan Ulama tentang Idul Fitri

1. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menekankan bahwa Idul Fitri adalah kesempatan bagi seorang Muslim untuk mengintrospeksi dirinya dan mensyukuri nikmat Allah.

2. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Zadul Ma’ad menjelaskan bahwa Idul Fitri adalah hari kebahagiaan karena kemenangan melawan hawa nafsu selama Ramadhan.

3. Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqh Islam wa Adillatuhu menyatakan bahwa Idul Fitri adalah momen pembersihan jiwa dan perayaan kemenangan spiritual.

Kesimpulan

Idul Fitri bukan hanya sekadar perayaan, tetapi merupakan simbol kemenangan ruhani setelah perjuangan melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan. Amalan-amalan seperti mandi sunnah, zakat fitrah, shalat Id, memperbanyak takbir, silaturrahmi, dan saling memaafkan adalah bagian dari makna Idul Fitri yang sesungguhnya. Dengan memahami hakikat ini, seorang Muslim akan semakin menghargai Idul Fitri sebagai momentum kembali kepada fitrah dan memperkuat hubungan dengan Allah serta sesama manusia.

Redaksi : Islamic tekhno tv.com


Posting Komentar untuk "Hakikat Idul Fitri dan Amalannya"