IHSAN DALAM BERMUAMALAH SESAMA
(Kajian dalam Rumah Tangga, Bertetangga, Bertamu, dan Transaksi Jual Beli)
Pendahuluan
Ihsan adalah konsep yang sangat penting dalam Islam, yang mencerminkan kesempurnaan dalam beribadah kepada Allah serta berbuat baik kepada sesama manusia. Dalam muamalah sehari-hari, ihsan menjadi dasar dalam membangun hubungan harmonis dalam rumah tangga, bertetangga, bertamu, dan transaksi jual beli. Artikel ini akan mengkaji konsep ihsan dalam berbagai aspek muamalah berdasarkan dalil-dalil Al-Qur'an dan hadis serta pendapat ulama.
I. Definisi Ihsan
Secara bahasa, ihsan berasal dari kata أحسن - يحسن - إحسانًا yang berarti melakukan sesuatu dengan baik atau mencapai kesempurnaan. Secara terminologi, ihsan memiliki dua dimensi utama:
1. Ihsan dalam ibadah, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya atau sadar bahwa Allah selalu melihat.
2. Ihsan dalam muamalah, yaitu berbuat baik kepada sesama manusia dengan penuh keikhlasan dan tanpa mengharapkan balasan.
Dalil utama tentang ihsan disebutkan dalam hadis Jibril yang masyhur:
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: الإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
"Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: 'Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak bisa melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.'"
(HR. Muslim, No. 8)
II. Ihsan dalam Rumah Tangga
Dalam kehidupan rumah tangga, ihsan sangat penting untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Ihsan dalam rumah tangga mencakup:
1. Ihsan Suami kepada Istri
Rasulullah ﷺ mencontohkan bagaimana seorang suami harus berbuat baik kepada istrinya:
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
"Dan bergaullah dengan mereka secara patut."
(QS. An-Nisa’: 19)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku."
(HR. At-Tirmidzi, No. 3895)
2. Ihsan Istri kepada Suami
Istri yang ihsan kepada suaminya akan mendapatkan pahala besar di sisi Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
"Jika seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan menaati suaminya, maka dikatakan kepadanya: 'Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.'”
(HR. Ahmad, No. 1661)
3. Ihsan dalam Mendidik Anak
Mendidik anak dengan ihsan adalah kewajiban orang tua. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
"Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan dalam segala sesuatu."
(HR. Muslim, No. 1955)
III. Ihsan dalam Bertetangga
Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada tetangga tanpa membeda-bedakan agama atau status sosial. Allah berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat..."
(QS. An-Nisa’: 36)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
"Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku mengira bahwa ia akan menjadikannya sebagai ahli waris."
(HR. Al-Bukhari, No. 6014)
IV. Ihsan dalam Bertamu
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya."
(HR. Al-Bukhari, No. 6135)
Adab dalam bertamu meliputi memberi salam, duduk sesuai izin tuan rumah, dan tidak berlama-lama jika tidak ada keperluan.
V. Ihsan dalam Transaksi Jual Beli
Islam menekankan kejujuran dalam jual beli dan menghindari kecurangan. Rasulullah ﷺ bersabda:
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى
"Semoga Allah merahmati seseorang yang bersikap mudah dalam menjual, membeli, dan menagih hutang."
(HR. Al-Bukhari, No. 2076)
Allah juga berfirman:
وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ
"Dan janganlah kamu mengurangi hak-hak orang lain."
(QS. Al-A’raf: 85)
Kesimpulan
Ihsan dalam muamalah mencerminkan akhlak Islam yang luhur dan harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam rumah tangga, bertetangga, bertamu, maupun jual beli. Ihsan melahirkan masyarakat yang harmonis, adil, dan penuh keberkahan.
Referensi
1. Al-Qur'an
2. Shahih Al-Bukhari
3. Shahih Muslim
4. Riyadhus Shalihin – Imam An-Nawawi
5. Tafsir Ibnu Katsir
Redaksi: Islamic tekhno tv.com
Posting Komentar untuk "IHSAN DALAM BERMUAMALAH SESAMA"