Ciri Orang Mendapat Lailatul Qadar dan faktor tidak mendapat

Ciri Orang Mendapat Lailatul Qadar. by.ust.Bustami Ahmad,S.Ag.,M.Pd

Ciri-Ciri Orang yang Mendapat Lailatul Qadar dan Faktor Penghalang dalam Mendapatkannya: Perspektif Al-Qur’an, Hadis, dan Pendapat Ulama

Pendahuluan

Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۞ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۞ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3).

Malam ini adalah waktu di mana doa-doa dikabulkan, dosa-dosa diampuni, dan takdir tahunan ditetapkan. Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan keutamaan malam ini. Oleh karena itu, penting untuk memahami ciri-ciri orang yang mendapat Lailatul Qadar dan faktor-faktor yang menghalangi seseorang dari keberkahan malam tersebut.

I. Ciri-Ciri Orang yang Mendapat Lailatul Qadar

Para ulama menyebutkan beberapa tanda seseorang telah mendapatkan Lailatul Qadar, baik tanda lahiriah maupun tanda spiritual:

1. Keimanan dan Ketakwaan yang Semakin Kuat

Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar biasanya merasakan peningkatan keimanan dan ketakwaan. Ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad ﷺ:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Kedamaian dan Ketenangan Hati

Menurut Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin, seseorang yang mendapat Lailatul Qadar akan merasakan kedamaian luar biasa dan ketenangan hati, karena Allah berfirman:

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

"Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 5).

3. Doa dan Ibadahnya Dikabulkan

Salah satu keutamaan malam ini adalah terkabulnya doa, sebagaimana yang disampaikan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha:

يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ، فَمَاذَا أَقُولُ؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Wahai Rasulullah, jika aku bertemu dengan Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab: 'Ucapkanlah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku)'." (HR. Tirmidzi).

4. Merasakan Cahaya dan Keheningan yang Berbeda

Imam As-Suyuthi dalam Ad-Durr al-Mantsur menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar memiliki tanda-tanda alamiah, seperti suasana malam yang tenang, tidak terlalu panas atau dingin, serta cahaya bulan yang lebih bersinar.

5. Meningkatnya Rasa Syukur dan Ketaatan

Orang yang mendapat Lailatul Qadar akan merasakan dorongan kuat untuk lebih bersyukur dan memperbaiki ibadahnya, sebagaimana disebutkan dalam Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani bahwa orang yang mendapatkan malam ini akan memiliki keinginan yang lebih kuat dalam mendekatkan diri kepada Allah.

II. Faktor-Faktor yang Menghalangi Seseorang dari Lailatul Qadar

Sebaliknya, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar

1. Lalai dalam Ibadah dan Dzikir

Orang yang sibuk dengan dunia dan melalaikan ibadahnya akan sulit mendapatkan Lailatul Qadar. Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّ لِلَّهِ فِي أَيَّامِ دَهْرِكُمْ نَفَحَاتٍ فَتَعَرَّضُوا لَهَا، فَلَعَلَّ أَحَدَكُمْ يُصِيبُهُ نَفْحَةٌ مِنْهَا فَلَا يَشْقَى بَعْدَهَا أَبَدًا

"Sesungguhnya Allah memiliki hembusan rahmat di hari-hari tertentu dalam kehidupan kalian, maka sambutlah hembusan itu. Bisa jadi salah seorang di antara kalian mendapatkannya dan tidak akan celaka selamanya." (HR. Thabrani).

2. Perbuatan Maksiat dan Dosa

Maksiat adalah penghalang utama dalam mendapatkan Lailatul Qadar. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Ad-Da' wa Ad-Dawa' menegaskan bahwa dosa dapat menghalangi seseorang dari keberkahan ibadah.

3. Kurang Ikhlas dalam Beribadah

Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin menyebutkan bahwa seseorang yang beribadah hanya untuk mendapatkan pujian manusia tidak akan mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar.

4. Tidak Berusaha Mencari Malam Lailatul Qadar

Nabi ﷺ bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadan." (HR. Bukhari dan Muslim).

Mereka yang tidak berusaha mencarinya cenderung akan melewatkan keberkahannya.

Kesimpulan

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah dan rahmat. Ciri-ciri orang yang mendapatkannya adalah peningkatan iman, ketenangan batin, terkabulnya doa, serta kecenderungan untuk lebih bersyukur dan taat kepada Allah. Namun, ada beberapa faktor yang menghalangi seseorang dari keberkahan malam ini, seperti kelalaian dalam ibadah, perbuatan maksiat, kurangnya keikhlasan, dan ketidaksungguhan dalam mencarinya.

Oleh karena itu, untuk meraih Lailatul Qadar, seorang Muslim harus meningkatkan ibadah, menjauhi dosa, serta memperbanyak doa dan istighfar. Semoga Allah memberi kita taufik untuk meraih malam penuh berkah ini. آمين يا رب العالمين.

Redaksi : Islamic tekhno tv.com


Posting Komentar untuk "Ciri Orang Mendapat Lailatul Qadar dan faktor tidak mendapat"