SEMUA MAKHLUK ISLAM

 

Ustadz Dr.rer.nat.Ilham Maulana, S.SI

Tulisan Ilmiah: Semua Makhluk Allah Islam

Hasil Ceramah Subuh Fajar Barakah di Gampong Tijue

Disampaikan oleh: 

Ustadz Dr.rer.nat. Ilham Maulana, S.Si.

Pendahuluan

Islam merupakan agama yang mengajarkan penyerahan diri secara total kepada Allah. Dalam ceramah Subuh yang disampaikan oleh Ustadz Dr. rer. nat. Ilham Maulana, S.Si., dijelaskan bahwa konsep Islam tidak hanya berlaku untuk manusia, tetapi juga mencakup semua makhluk Allah. Tulisan ini merangkum inti dari ceramah tersebut dengan dua pembahasan utama: pertama, semua makhluk di langit dan bumi secara fitrah tunduk kepada Allah; kedua, manusia sebagai makhluk istimewa diberikan kebebasan memilih, yang menjadikannya berbeda dari makhluk lainnya.

1. Semua Makhluk Tunduk kepada Allah

Segala sesuatu di alam semesta, baik yang di langit maupun di bumi, berislam dalam pengertian tunduk dan patuh kepada hukum yang ditetapkan Allah. Hal ini meliputi matahari, bulan, bumi, bintang, dan seluruh makhluk hidup lainnya. Firman Allah dalam QS. Al-Anbiya: 33 menyebutkan:

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan; masing-masing beredar pada garis edarnya."

Ayat ini menegaskan bahwa seluruh benda langit berjalan pada orbit yang telah ditentukan tanpa pernah menyimpang. Kepatuhan mereka merupakan manifestasi Islam dalam arti kepatuhan kepada hukum alam yang ditetapkan oleh Allah.

Sebagai perumpamaan kehidupan, Allah menyebutkan makhluk kecil seperti laba-laba dalam QS. Al-Ankabut: 41, yang menggambarkan betapa lemahnya perlindungan bagi orang yang tidak bergantung kepada Allah. Jamuk (semut) disebutkan dalam QS. An-Naml: 18, menggambarkan kerja sama dan ketaatan mereka dalam ekosistem.

Allah juga menegaskan dalam QS. An-Nur: 41 bahwa semua makhluk bertasbih kepada-Nya:

"Tidakkah kamu tahu bahwa kepada Allah bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan."

2. Manusia dan Kebebasan Memilih

Berbeda dengan makhluk lain, manusia diberikan kebebasan untuk memilih: tunduk kepada Allah atau ingkar. Namun, kebebasan ini datang dengan tanggung jawab besar, karena manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas pilihan mereka di akhirat. Allah telah memberikan manusia akal dan nafsu untuk membedakan yang baik dan buruk.

Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 256:

 "Tidak ada paksaan dalam agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang salah."

Namun, manusia tidak dibiarkan tanpa petunjuk. Allah telah menurunkan wahyu melalui para nabi dan rasul, yang semuanya membawa ajaran Islam dalam arti penyerahan diri kepada Allah. Hal ini ditegaskan dalam QS. Ali Imran: 19

"Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam."

Selain itu, manusia diperintahkan untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah (menyeluruh) sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 208:

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."

Ketaatan ini tidak hanya mencakup aspek ritual, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan, baik itu sosial, ekonomi, maupun politik. Dengan memilih Islam secara kaffah, manusia dapat menjalankan peran mereka sebagai khalifah di bumi sesuai dengan kehendak Allah.

Kesimpulan

Ceramah Ustadz Dr. rer. nat. Ilham Maulana, S.Si. menegaskan bahwa semua makhluk Allah pada dasarnya berislam, yakni tunduk dan patuh kepada hukum yang telah Allah tetapkan. Manusia, meskipun diberikan kebebasan memilih, tetap terikat dengan konsekuensi dari pilihan tersebut. Dengan masuk ke dalam Islam secara kaffah, manusia tidak hanya memenuhi fitrah mereka, tetapi juga menjalankan amanah sebagai khalifah di bumi.

Referensi:

1. Al-Qur'anul Karim.

2. Tafsir Ibn Kathir.

3. Buku "Kekuasaan Allah di Langit dan Bumi" karya Harun Yahya.




Posting Komentar untuk "SEMUA MAKHLUK ISLAM "